Wednesday, April 27, 2016


Sejak tahun 2013 lagi, Pesta Buku Antarabangsa Kuala Lumpur (PBAKL) telah mencatatkan lebih 2 juta pengunjung saban tahun dan diadakan di Putra World Trade Centre (PWTC), Kuala Lumpur. Bagaimanapun buat pertama kalinya PBAKL pada tahun ini akan diadakan di MAEPS, Serdang.

Info 2 : PBAKL 2016 diadakan selama 11 hari bermula 29 April hingga 9 Mei 2016.

Info 3 : PBAKL 2016 kini berwajah baru dengan berkonsepkan destinasi percutian keluarga! Terdapat pelbagai tarikan di MAEPS seperti SPA Kasih Anana (berasaskan herba & nanas), Lookout Tower (Pemandangan seluruh kawasan MAEPS), Laman Sayur (Sayuran yang segar & hijau), Laman Herba (Terdapat 150 herba & rempah), Laman Padi, ‘Bench’ yang banyak di Street Mall, Kota Buku (terdapat tempat baca & rehat) 

Info 4 : PBAKL 2016 akan lebih meriah dengan adanya ‘Food Truck’! 

Info 5 : Masalah parking? Tiada masalah! Terdapat lebih kurang 7000 tempat letak kereta di MAEP Serdang. 

Info 6 : 2 Zon letak kereta di MAEPS; Zon 1 – Berhampiran/Sekitar Dewan A, C & D. Kadar minimum RM5 per entry, Zon 2 – Zon parking pelawat. Percuma. (Tram disediakan) 

Info 7 : Perkhidmatan bas ulang alik disediakan – di komuter Serdang, LRT Bukit Jalil & Putrajaya Sentral. 

Info 8 : Terdapat Drop Off/Pick Up point di belakang Dewan D untuk teksi, rapid KL, Nadi Putra & Tram (pengangkutan awam) 

Info 9 : Tiga dewan utama PBAKL 2016 di MAEPS adalah Dewan A (A1,A2 & A3) , C dan D2. 

Info 10 : Isnin – Khamis (10 pagi hingga 7 malam) | Jumaat – Ahad & Cuti Umum (10 pagi hingga 9 malam) & MASUK ADALAH PERCUMA!

Pesta Buku Online #CyberBookFair

Anda tinggal di luar Lembah Klang? Sukar dan tiada masa untuk ke PBAKL2016? Atau tidak suka bersesak-sesak? Jangan risau! Jom shopping buku kegemaran anda pada harga diskaun seperti di PBAKL2016 di #CyberBookFair 29 April-9 Mei 2016.






Thursday, April 21, 2016


"Bangunkan Masjid Di Tiop : Kepala Suku, Pengurus dan Aktivis Gereja Serta Warga Tiop Berjanji Akan Berbondong-Bondong Masuk Islam" 

Selasa, 12 April 2016 sebanyak 6 orang Team Dakwah dari Indonesia dan Malaysia berkesempatan datang ke Dusun Tiop Desa Katurai Kec. Siberut Barat Daya Kab. Kepulauan Mentawai Sumatera Barat. 

Warga Dusun Tiop merupakan warga yang baru saja memeluk Islam, mereka kami syahadatkan pada bulan Januari 2016 sebanyak 33 orang, kemudian jumlah muallaf terus bertambah sehingga sekarang Muallaf Dusun Tiop sudah berjumlah 41 orang. 

Kunjungan dakwah yang kami lakukan satu pekan silam dari Pengurus Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM) dan dua orang sahabat dari Global Peace Mission Malaysia (GPM) yakni Dr Aida Azmi dan Aini Khairiyah Sharakal penuh dengan situasi mencekam sehingga perasaan harap dan cemas sebelum berangkat ke Tiop senantiasa menyelimuti diri kami. 

Sebelum berangkat ke Tiop, kami sudah mendapatkan berita yang tidak sedap yakni perlakuan tekanan dan intimidasi yang dialami oleh daie Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM). Dimana daie YMPM tidak diperbolehkan datang ke Tiop untuk melaksanakan pembinaan bahkan ketika pengajian berlangsung di rumah  dilempar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. 

Kami berfikir bahwa situasi mencakam, tegang dan tidak harmonis ini harus cepat diselesaikan supaya para Muallaf dapat terbina dan keIslaman mereka dapat terus terjaga. Kamipun meyakini bahwa intimidasi dan tekanan yang terjadi terhadap Da'i YMPM bukanlah budaya asli warga Mentawai, sebab selama ini yang kami pahami tentang karakter warga asli Mentawai yaitu orangnya santun, terbuka, akrab serta suka memuliakan tamu. 

Kami dari Pengurus YMPM berharap supaya keharmonisan dan kerukunan antar ummat beragama dapat kembali terjaga, keharmonisan dan tenggang rasa dapat kembali tercipta. Konflik, tekanan dan intimidasi menjadi sirna selamanya di Bumi Mentawai yang dicinta. Untuk mencairkan suasana genting dan mencakan ini, kami memutuskan untuk bersilaturrahmi dengan kepala suku, pengurus dan aktifis gereja, serta kepada lepala dusun dan warga Tiop. 

Kami yakin dengan silaturrahmi insya Allah semua persoalan dan pertikaian akan dapat terselesaikan. Meskipun kami tidak tahu apakah kami masuk dan keluar dari Dusun Tiop bisa selamat, ataukah yang keluar dari Dusun Tiop hanya nama kami saja. Sebab dahulu kami pernah masuk ke daerah pedalaman Mentawai ketika itu pihak pendeta dan warga sudah menunggu kami dengan panah beracun, parang dan tombak. 

Alhamdulillah Allah swt menolong dan menyelamatkan kami. Subhanallah... Ketika datang ke Dusun Tiop, Allah swt memudahkan urusan kami, Alhamdulillah kami dipertemukan oleh Allah swt dengan bapak Petrus. (Bapak Petrus ini bukanlah Bapak Petrus kepala suku yang telah kami syahadatkan bulan Januari silam dan telah kami ganti namanya dengan Bapak Umar Al-Faruq). Bapak Petrus ini adalah Bapak Petrus satu lagi (kebetulan namanya sama). Bapak Petrus ini masih beragama Nasrani, beliau adalah Kepala Suku Samalaisak. 

Suku Samalaisak merupakan suku yang paling banyak warganya di Dusun Tiop, suku yang paling banyak jumlah laki-lakinya, suku yang paling ditakuti di Dusun Tiop. Bahkan untuk keamanan dan ketua pemuda sudah turun temurun di Dusun Tiop di ambil dari Suku Samalaisak. Disamping kepala Suku, Bapak Petrus juga Pengurus dan aktivis Gereja di Dusun Tiop. Beliau adalah Penasehat Pendeta. Kami yakin Allah swt akan menolong kami dan memudahkan langkah perjuangan kami. 

Kamipun meyakini bahwa Allah swt maha membolak-balikkan hati hamba-NYa. Ketika berjumpa dengan Bapak Petrus kami bersama Team Dakwah mendapatkan bimbingan dari Allah swt, dan kami mendapatkan kesimpulan bahwa "Dakwah Mentawai Merupakan Dakwah Dengan Hati Bukan Dengan Emosi". Kami membangun persahabatan dengan Bapak Petrus meskipun masih beda agama. 

Sikap lemah lembut, saling akrab dan persahabatan terus kami jalin dengan Bapak Petrus sang kepala suku Samalaisak. Allah swt maha membolak-balikan hati. Bapak Petrus terharu dengan kedatangan kami. Sikap lemah lembut penuh persahabatan membuat ia terkesima. Rasa simpatik dengan Islam mulai muncul dalam hatinya. 

Sehingga Kejujuran dan ketulusan keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam, sehingga ia berucap;

Ustadz.. Saya minta para Muallaf komitmen dengan Islamnya, Amalkanlah ajaran Islam dengan sepenuhnya. Ustadz... Silahkan Da'i masuk kembali ke Tiop untuk membina Muallaf, Saya janji tidak akan lagi menggangu Da'i bahkan saya janji akan menjaga Da'i dalam menjalankan pembinaan dan pengembangan Islam di Tiop ini. Dan kata-kata Bapak Petrus berikutnya yang membuat kami dan Team Dakwah tidak bisa lagi menahankan air mata, yaitu : Bapak Petrus mengatakan : Pak Ustadz... Cepatkanlah Pembangunan Masjid di Tiop ini, saya yakin dan saya tahu betul karakter warga saya di Tiop ini, "Apabila Ustad bangunkan masjid di sini apalagi masjidnya bagus Saya dan warga Tiop akan berbondong-bondong masuk Islam. Bangunkanlah masjid ustad "insya Allah" kami banyaaak yang akan masuk Islam... 

Air mata kami terus mengalir, kami seperti sedang melihat bahwa di hadapan kami sinar hidayah terus memancar di bumi Mentawai Darussalam. Kami yakin insya Allah Islam akan berkembang pesat di Bumi mentawai. Namun kami sadar, kami hanyalah manusia biasa penuh dengan kelemahan dan keterbatasan. Entah dengan apa kami akan membangunkan Masjid Darussalam di Dusun Tiop. 

Entah dari mana uang kami dapatkan untuk membangunkan masjid di Dusun Tiop. Entah dari mana para Muhsinin yang mencintai Allah dan berkembangnya Islam di Mentawai akan muncul mengambil peluang amal shaleh yang sangat luar biasa besar ini. 

Kaum muslimin,,, Kami yakin insya Allah di daerah ini dan Kabupaten Mentawai akan banyak manusia-manusia mentauhidkan Allah swt. 

Para Muhsinin... bantulah agama Allah. Ambillah peluang amal shaleh yang besar ini. Insya Allah di Tiop kampung yang awalnya 100% Nasrani suatu hari nanti insya Allah akan berubah menjadi perkampungan muslim. Berkat perjuangan kita bersama. Amin... 

Bangunkanlah Masjid sebagai pintu gerbang hidayah bagi warga perkampungan Dusun Tiop Desa Katurai Kec. Siberut Barat daya Kab. Kepulauan Mentawai Sumatera Barat. 

Dengan membacakan Bismillahirrahmanirrahim dan mengharap Redha Allah swt. Atas nama Pengurus Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM), kami mengajak kaum muslimin membantu terwujudnya Pembangunan Masjid Darussalam Dusun Tiop. 

Biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan Masjid Darussalam Total Rp. 560.000.000,- (Lima Ratus Enam Puluh Juta Rupiah) 

YAYASAN MUSLIM PEDULI MENTAWAI

Bank Syariah Mandiri. 
No. Rek: 7083758238 
Cabang Payakumbuh

Bank Nasional Indonesia Syariah. 
No. Rek: 0397762727 
Cabang Bukittinggi

Semoga Allah swt membangunkan buat kita rumah di syorga-NYA. Amin 

Pengurus YMPM 
Ketua: Muhammad Shiddieq 
HP. 0863 6429 6465 

Team Dakwah YMPM, GPM Malaysia, Kepala Suku, Pengurus Gereja dan Ketua Pemuda Dusun Tiop di Lokasi Masjid Darussalam Dusun Tiop Akan Dibangun.

Bagi rakyat Malaysia yang mahu menyertai slot wakaf Masjid Darussalam boleh berbuat demikian melalui GPM seperti poster di bawah:

Bank Islam: 14-023-01-002922-4
Maybank: 5642-2161-1602

atau untuk maklumat lanjut, hubungi:

017-7477005
Cik Aini Khairiyah Sharakal
(Pengurus Dana & Tajaan GPM)


Tuesday, April 19, 2016


Kepulauan Mentawai merupakan sebuah kabupaten (daerah) di propinsi (wilayah/negeri) Sumatera Barat, Indonesia. Jaraknya adalah 150 kilometer dari pantai Pulau Sumatera. Daerah seluas 601 kilometer persegi ini didiami oleh kira-kira 64,235 penduduk yang sebahagian besarnya adalah masyarakat asli.

Kepulauan Mentawai terdiri dari gugusan 213 pulau dengan empat pulau utamanya adalah Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan. Daerah ini pula terbahagi kepada empat kecamatan (mukim) dan 40 desa (kampung). Ibu daerahnya adalah Tuapeijat yang terletak di utara Pulau Sipora.

Terletak di Lautan Hindi, kepulauan ini terkenal diperingkat global sebagai lokasi ke-22 terbaik bagi sukan luncur air selepas Jeffry's Bay di Afrika Selatan. Pada bulan April hingga Ogos, pulau ini akan menjadi meriah dikunjungi oleh penggemar sukan berkenaan. Pada musim tersebut, ombak Lautan Hindi di beberapa lokasi pantainya boleh mencapai ketinggian sehingga enam meter. 

Menyertai #MisiMentawaiGPM

Pada 8 hingga 12 April 2016 yang lalu, saya berpeluang menyertai Program Pembangunan Mualaf Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Indonesia yang dianjurkan oleh Yayasan Muslim Peduli Mentawai (YMPM) dengan kerjasama Global Peace Mission Malaysia (GPM).

Tumpuan adalah di beberapa buah kampung terpencil di Pulau Siberut. Kerjasama antara YMPM dan GPM telah berjaya mendirikan sebuah masjid di kampung Sigulukguluk.


Seramai lapan orang sukarelawan dari Malaysia yang terlibat iaitu Dr Aida Azmi, Aini Khairiyah Sharakal, Nuraini Shahruddin, Kheirouzaman Wafa, Mehmet Eliff dan saya Fauzi Sabri. Turut serta adalah Wan Nazrin dan Amirul Asyraf iaitu mahasiswa Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) yang sedang menjalani latihan praktikal di sebuah pesantren di Maninjau.

Diketuai Ustaz Muhammad Shiddeq dan dibantu oleh lebih dari 10 orang ahli YMPM, misi ini berjalan dengan begitu teratur dan lancar. Walaupun begitu, ada beberapa perkara yang tidak diduga berlaku....(Apa dia? tunggu!!) Sebelum menyertai misi ini, kami sudah diberikan taklimat supaya bersedia dari segi mental dan fizikal.

Ada banyak perkara yang mahu saya kongsikan. Ini merupakan posting pengenalan sahaja dan insyaAllah akan disusuli dengan beberapa entri yang lain seperti:

Menjejakkan Kaki Ke Ranah Minang
13 Jam Di Dalam Perut Gombolo
Suka Duka 5 Siang 4 Malam
Linangan Air Mata Dr Aida
Terpencil Lagi Terasing
Dakwah Belantara vs Dakwah Kota
Hentaman Ombak Lautan Hindi
Pesona Aura Ustaz Shiddieq
Marhalim vs Zaki Purnama

Usai #MisiMentawaiGPM, saya meneruskan musafir di Ranah Minang. Bertamu di rumah Ustaz Shiddieq dan Ust Marhalim. Meneruskan #KembaraFS melawat dua buah pesantren di Padang Panjang dan Maninjau. Menikmati panorama terindah ciptaan Tuhan di Danau Maninjau, Padang Mangateh dan berlibur di air terjun Hutan Lipur Harau. Beberapa tajuk posting berikut akan menyusul.

Mobil Traveler Menuju Ke Payakumbuh
Pesantren Diapit Merapi Dan Singgalang
Meninjau Maninjau Yang Subur
Muzeum Rumah Kelahiran Buya Hamka
Pondok Pesantren Prof. Dr. HAMKA
New Zealand West Sumatra
Lamak Banar, Tasanda

Kemudian saya juga akan menyentuh sedikit berkenaan isu-isu perbezaan amalan fekah antara kita dengan mereka dalam tajuk;

Mufarakah Solat Tanpa Basmallah
Dakwah Selfie?
Monogami-Poligami: Keduanya Adalah Sunnah

Diakhiri dengan:

Selamat Tinggal Ranah Minang

Huhu....semoga diberi kekuatan untuk menulis. Wassalam.


Tuesday, April 5, 2016


Berkomunikasi menggunakan aplikasi WhatsApp di smartphone memang mengasyikkan. Tetapi jika anda berada di hadapan komputer, berinteraksi menggunakan aplikasi tersebut melalui skrin komputer tentu lebih selesa. Bukan sahaja paparan lebih luas, malah anda boleh attach gambar-gambar yang terdapat di dalam fail komputer. Walau bagaimanapun, kedua-dua peranti tersebut, iaitu komputer dan smartphone mestilah mempunyai sambungan internet.

Berikut caranya:

1) Di komputer anda, layari https://web.whatsapp.com/

2) Di smartphone anda, di aplikasi WhatsApp sentuh titik tiga dan sentuh WhatsApp Web
3) Scan QR Code yang terpapar di komputer anda
4) Selesai
Notakaki:

1) Walaupun WhatsApp melalui skrin komputer, tetapi ia masih menggunakan data internet atau connection wifi telefon anda.
2) Anda boleh hantar dan simpan document atau gambar yang terdapat di dalam komputer.
3) Setiap text dan gambar yang dihantar atau diterima akan muncul di komputer dan smartphone anda.
4) Gunakan pelayar Google Chrome, Firefox atau Opera untuk paparan terbaik.
5) Mustahak! pastikan anda logout WhatsApp di komputer sebelum beredar.

BACA JUGA:

Friday, April 1, 2016


Utopia merujuk kepada sebuah masyarakat yang hipotesis sempurna. Ia merangkumi sistem pemerintahan, negara atau keadaan tertentu yang terlalu sempurna; iaitu sesuatu yang sulit lagi mustahil untuk dilaksanakan atau diwujudkan.

Istilah ini dikesan wujud sejak 1516 lagi apabila Thomas More memperkenalkannya bagi menggambarkan wajah masyarakat idealnya. Kemudian ia digunakan oleh Rabelais sesudah 1534 sebagai nama sebuah pulau yang ideal. Istilah ini juga sering meniti di bibir dan tulisan para filosofi, pemikir sosial, dan juga novelis bagi menunjuk pada struktur sosial yang ideal atau sempurna tetapi tahu bahawa ia tidak dapat direalisasikan.

Petikan Prakata

Hari ini kita terpukul oleh dua bala nyata dan bahaya. Pertama, wujud dan menyebarnya jenis pikiran keutopiaan yang angkuh tidak membumi. Kedua berseleraknya minda kelambakan yang menjahanamkan segala kepiawaian dan asas pikiran yang munasabah. Terkadang ia bisa wujud sendiri, tetapi paling terparah bila kedua-duanya bergandingan sama, sehingga bolehlah kita menyebutnya utopia masyarakat lambak, sesuai dengan judul buku ini. Inilah gejala paling mudarat yang sedang kita hadapi. 

Kedua jenis atau sindrom ini bukanlah perkara baru. Dalam semua peradaban dan masyarakat, akan menemukan dua gejala-bala ini. Apabila kedua-duanya bertapak dan menyelinap di setiap sudut kehidupan kita, ia adalah malapetaka besar. 

Keutopiaan yang dimaksudkan itu ialah kecenderungan terbuai dan terkhayal dengan impian sendiri/sekelompok yang tidak membumi, malah tersasar dari dasar manusiawi. Yang diimpi-idamkan adalah sesuatu yang kononnya luhur, sempurna, dan kalau semua mendakapnya akan selamat dan sejahtera. Namun seringkali yang mahu ditujui itu adalah sesuatu gagasan yang bisa saja melanggar nilai-nilai universal dan etika kemanusiaan sejagat. 

Saranan mereka seringkali ditandai cuai dan kalut. Mereka ini menjadi obsesif untuk menuju kepada pancasona ideal yang mereka pujai, dalam perkiraan atau atas sebab tuntutan sesuatu ideologi dan kepercayaan dan diyakini benar. Langsung mereka menjadi taksub, dan setiap segala yang tidak bersetuju dengan idealisme mereka itu, tentulah menjadi kalangan yang dianggap tiada hidayah dan tersesat siasah. 

Mereka mahu merubah dan menukar dunia nyata dan yang sedia ada ini, dengan menganjurkan kepada model yang seakan negeri entah-berantah yang ngeri untuk diimaginasi, yang seringkali juga mereka tidak memahami sebab musabab dan cara perjalananya sesuatu negara dan masyarakat di zaman ini.  Kesamaran dan ketidakberesan pikiran mereka sama menebalnya dengan kerasukan mereka menuju utopia ini, baik dalam bentuk sebuah bentuk negara, institusi perundangan dan pentadbiran, pendidikan dan keilmuan, sehinggalah kepada sistem perekonomian dan jenis mata wang yang harus dipakai.

Yang penting dunia dosaan ini, dengan segala model yang sedia terpakai, harus diganti. Tentu saja sistem yang berlangsungsan hari ini tidaklah sempurna dan seterbaik berjalan. Tetapi saranan yang dianjur dan diidealakn golonga upotis ini sudah cukup ditandai dengan kecelaruan dan kekalutan. Seolah-olah mereka mahu mulakan sesuatu yang segalanya baru atas nama mematuhi perintah yang telah diamanahkan kepada mereka. 

Anehnya mereka yang mahu memcipta yang baru ini, bertolak dari andaian sejarah yang romantis dan distortif. Model kuno yang telah berlalu, dan tidaklah wujud sebagaimana yang mereka bayangkan, mahu dijadikan model tetap dan abadi kepada semua, walaupun mereka mendabik dada tiada paksaan dalam hidup yang beradab. 

Namun dari galak mereka berbicara, terbit pula sikap dan bahasa memaksa kerana mereka tegas beryakin menjadi pemilik kebenaran yang mutlak. Lantas dengan angkuh mengklaim gagasan mereka itu sesuai sepanjang zaman dan tempat. Realitas di depan mereka, yang sangat menggigit dan terhempit,  tidak bernafsu mereka merungkai dan memperbaiki, melainkan galak mengusung keutopiaan mereka sebagai satu-satunya jalan keluar, sedangkan kita semua ini yang tidak bersama mereka, adalah golongan daif yang terkeluar dari jalan yang mereka yakini. Lain perkataan, tujuan mereka yang tidak membumi ini dijadikan model sakral yang abadi. 

Bala yang kedua adalah wujudnya manusia lambak dalam masyarakat, yakni di kalangan kita, dan boleh jadi juga telah menyelinap dalam diri kita sendiri. Manusia lambak ini boleh dicirikan sebagai manusia angkuh dengan segala ketololan mereka dalam mendiktat citarasa dan pemikiran mereka yang dangkal dan rapuh. Dengan tiada selera intelektual yang tinggi, dengan rasa tingkat moral, yang tidak berpeduli, dan dengan ketidaksabaran memaksakan idea mereka kepada yang lainnya, jenisan manusia ini akan membuka gerbang kepunahan sesuatu peradaban. 

Lebih nyata kepunahan ini bila kita saksikan yang terlazim berlaku di sekeliling kita. Gerombolan minda seperti ini berlagak sok tahu, berjubah sebagai pendeta dan peneroka, tetapi bacaan dan kupasan mereka tidak sampai selambaran dua. Takrifan dan tafsiran mereka lopong tapi sering disembunyikan dalam lafaz agung yang memukau dan melampau. Mereka berlagak menjadi ahli itu dan ini, tetapi perancangan dan etos kerja sangat bersifat membuta tuli. Sembrono dan asal-boleh itulah yang sebenarnya mereka anuti dan amali. 

Kalau dalam bidang ilmu, mereka cepat menghafal ringkas risalah (pamflet) daripada menekuni kitab dan hikmah muktabar. Korpus ilmu mereka kian terkepil dan terpencil kerana mereka geruni idea dari luar yang akan menyesatkan mereka. Kepelbagaian idea bererti bagi mereka mengundang neraka. Dalam ketukangan kerja mereka cari jalan pintas dan lekas, sehingga mutu kerja menjadi memburuk dan teruk.

Dalam berfikir mereka mahu segara menyampaikan pendapat dan minta diikhtirafkan secepatnya daripada bertekun mengulit membahas pendapat yang dibawa. Mereka ini yang tidak ada citarasa yang besar, ataupun cita sempurna yang luhur, akhirnya menyeret kita semua ke dalam lembah fikiran yang gelap dan lembab. 

Bayangkan pula sindrom ini kalau ia berdamping di dalam benak para pemimpin dan bijak pandai kita. 

Perlu diingatkan manusia lambak bukan dimaksudkan sebagai rakyat jelata atau orang banyak. Ia adalah konsep untuk menjelaskan jenis manusia dan pikiran, nilai dan psikologinya yang merapuh dan menceroboh, yang bisa saja hadir dalam benak pikiran sama ada di kalangan elit atau orang biasa.

Kepunahan intelektual dan kerapuhan etika mereka hanya akan membuka lebuh utama kepada kerosakan dan kedaifan berfikir dan berikhtiar dalam masyarakat. Lain perkataan, mereka ini yang standard pikirannya bersifat kontang, mengangkatnya tanpa segan silu sebagai kemuncak berbintang. 

Nah bayangkan pula sekarang apabila terjadi kesepaduan jenis fikiran yang keutopiaan dan yang kelambakan. Itulah bala yang berganda. Tidak dapat tidak ia akan melahirkan cita bencana, sebagaimana yang telah diujarkan oleh Syed Hussein Alatas. Segi-segi fikiran keutopiaan dan sindrom kelambakan ini telah dibicarakan masing masing oleh sosiolog tersohor Karl Mannheim, dan ahli filsafat asal Sepanyol, Jose y Ortega Gasset. Perspektif kritis mereka banyak menjadi rujukan dalam bab-bab yang terdapat dalam buku ini, dengan harapan ia bisa mencetus hujahan yang lebih mendalam di masa menjelang. 

Keprihatinan kita terhadap dua gejala ini sekaligus harus menjadi kewajiban intelektual dan budaya. Kita sebagai anggota masyarakat, khasnya yang mendapat pendidikan tinggi, ataupun yang tercerah dari pengalaman dan renungan, harus bersedia berdepan dengan dua gejala ini. Kehadiran mereka yang semakin galak mengundang kita untuk merespons secara rasional dalam bentuk sanggahan intelektual dan pewacaan sosial dengan mempermasalahkan dua perkara ini, sambil menawarkan jalan keluar yang utuh dan rasional. 

Mereka yang terdidik dan teramanah dengan kesadaran kritis harus berani berdepan dengan gejala ini. Penangguhan kepada amanah ini adalah kecelaruan, malah suatu pengkhianatan intelektual. Pengecualian terhadapnya juga tidak boleh kita justifikasikan, melainkan kelak nanti kita bersekongkolan dengan cara berfikir yang meranapkan ini. 

*****
Buku indie terbitan Thukul Cetak ini merupakan karya seorang akademis dari Singapura iaitu Dr Azhar Ibrahim. Beliau merupakan Felo Pelawat di Jabatan Pengajian Melayu di Universiti Nasional Singapore (NUS).

Buku ini wajar dimiliki oleh segenap lapisan masyarakat yang minat membaca dan cintakan ilmu pengetahuan. Lebih wajib adalah bagi para pendidik. Penulis menyeru supaya guru mencapai taraf intelektual publik dalam aritkel bertajuk Guru: Intelektual Transformatif (Dari Pujangga Ke Intelektual Publik)

Manakala dalam Menangani Gejala Keelitisan Dan Perlambakan Dalam Masyarakat, beliau menyenarakan beberapa ciri masyarakat lambak. Antaranya, enggan untuk akur dan memberi penghormatan kepada sesuatu otoriti, tidak akan bertoleran kepada mereka yang mahu menjadi berbeda dari yang biasa-biasa dan menanggapi dirinya serba sempurna dan selengkap serta sepenuh intelektualitasnya.

Beliau turut menukil tulisan Hamka mengenai kesan negatif akibat feudalisme di dalam bab Tradisi Berfikir Untuk Transformasi Masyarakat.

Didikan feudal di negeri kita sangatlah menekan jiwa. Kepada seorang raja harus menyusun sepuluh jari, menyembah. Beliau harus dibesarkan; "ke bawah duli," ertinya tidak boleh berhadapan dengan beliau, hanya berhadapan dengan duli, iaitu debu yang ada di bawah sepatunya; "ke bawah kaus baginda" alangkah hinanya. Di Acheh, kaum feudal harus dibahasakan "ampun"! kita tidak bersalah meminta ampun juga! Diri kita juga harus dibahasakan "patik" dalam istana raja-raja Melayu. Sedangkan patik ertinya anak anjing!...

Buku ini bernada akademik. Sarat dengan petikan-petikan dari para cendekiawan dunia dan nusantara. Di bawahnya tertera banyak nota kaki rujukan. Lantaran itu, penulisnya awal-awal lagi memohon maaf dan menjelaskan dia memang berniat untuk memperkenalkan konsep-konsep kritis supaya kelak nanti ia mengalir dan melazim dalam wacana sosial di sfera awam.

Walau bagaimanapun, buku cetakan pertama di tangan saya ini terdapat banyak typo. Harap pada cetakan akan datang kesalahan tersebut dapat dibetulkan.



Semalam kami (team ICT) downgrade dua buah komputer daripada OS Windows 10 kepada windows asal. Malangnya selepas berjaya downgrade, kedua-duanya tak boleh akses sistem dan semua laman web. Connection okay, ping pun reply, tapi bila browse "cannot be displayed."

Cuba ubah setting tick or untick SSL/TLS, tak boleh juga. Kami google dan jumpa cara reset TCP/IP secara manual. Kami cuba dan berjaya. Selamat....kalau tak, nak kena format balik.

Cara reset TCP/IP secara manual menggunakan Command Prompt:

Nota: Login sebagai Administrator

       Bagi Windows 8 and Windows 8.1


  1. Pada paparan Start, taip CMD. di ruangan keputusan carian, klik-kanan Command Prompt, kemudian klik Run as administrator.
  2. Di command prompt, salin dan tampal commad di bawah ini , dan tekan Enter:
    netsh int ip reset c:\resetlog.txt
  3. Restart komputer anda.
       Bagi Windows 7 dan Windows Vista

  1. Bagi membuka command prompt, klik Start dan kemudian taip cmd pada kotak Search programs and files.
  2. Di bawah Programs, klik-kanan ikon CMD.exe, dan kemudian klik Run as administrator.
  3. Apabila kotak User Account Control kelihatan, klik Yes.
  4. Di command prompt, salin dan tampal commad di bawah ini, dan tekan Enter:
    netsh int ip reset c:\resetlog.txt
  5. Restart komputer anda.
atau jika masih tak boleh, cuba taip comand-comand berikut dan enter:

ipconfig /flushdns
nbtstat -R
nbtstat -RR
netsh int ip reset c:\resetlog.txt
netsh winsock reset
exit

dan restart komputer anda. Semoga berjaya.